Kamis, 24 Maret 2016

Kata senja..


Masih kebayang jelas diingatanku suasana senja di masjid nabawi, pun di masjidil haram yang gak pernah sepi dari orang-orang yang 'rebutan' masuk surga.
Termasuk aku.
Aku larut didalam sebuah gelombang penuh manusia mengelilingi pusat dunia. Ka'bah.
Disini, kata indah itu gak berguna.
Kenapa? Indah cuma sebuah kata ciptaan manusia. Ini semua jauh, sangat jauh dari kata indah. Apalah arti kata indah.
Ini sebuah pengalaman spiritual yang sangat luar biasa buatku.
Aku suka senja. Katanya, senja itu menyimpan banyak rahasia. Semacam rahasia langit yang disembunyikan dari penghuni bumi.
Halah, aku ini ngomong apa?
Eh tapi senja kala itu, aku sudah bicara pada Allah. Berbagi banyak hal tentang kesedihanku, kegembiraanku, rasa haru ku yg luar biasa besar setiap melihat Ka'bah, mimpi-mimpiku, semuanya. Aku tuntaskan ceritaku padaNya.
Dan Allah, seperti biasa sejak aku disini, di tanah suci ini, terasa sangat sangat sangat dekat.
Disinilah tempat seluruh manusia berpadu dalam dua wajah di depan Tuhannya, hitam dan putih.
Semua hitam tidak mencolok. Tidak terlihat perbedaan kami kaya atau kami miskin.
Semua putih, putih yang mententramkan karena tujuan kami memenuhi panggilanNya.
Dan aku, seperti kata senja jauh-jauh hari di sebuah negeri yang bermil-mil jaraknya dari haramain, akan menjadi seorang yang tidak lama lagi terbentur, terbentur, terbentur kemudian terbentuk.
Ya, tidak lama lagi.

Terimakasih ya Rabb atas panggilan menjadi tamu-Mu,

Saudi Arabia,
28 Februari - 9 Maret 2016

Momen paling indah seumur hidup.

Jumat, 11 Maret 2016

Surat untuk mamak bapak


Mak,pak
Ini perjalanan paling melow untukku yang kadang kalian banggakan sebagai perempuan kendel (berani).
Kenapa? Perjalananku menuju titik nol ini ternyata bukan juga perjalanan kalian. Benar2 perjalananku.
Tanpa kalian aku nelangsa.
Membayangkan kalian, kedua orang tuaku, jauh di negeri-negeri serba maju dengan orang-orang super dinamis.
Aku serius keder.
Aku serius ngrasa nggerus banget atine.
Gak tega. Takut kalian bingung, gak berani minta tolong karena malu atau lain hal. Sungguh kalo boleh memilih, inginku menemani perjalanan menuju titik nol kalian.
Dan aku hanya bisa berdoa, semoga Allah selalu memberi kemudahan dan kenikmatan beribadah kepada kalian. Jauhhhh lebih baik.
Amiiin
Apa yang aku tempuh udah jadi takdir. Umroh backpacker.
Aku udh gak asing lagi dengan gaya jalan backpacker. Tapi biasanya, implementasinya sih sekedar jalan-jalan. Bukan kaya sekarang yang memang diniatkan utk ibadah, more than traveling pointnya.
Ini perjalanan sakral. Perjalanan pribadi manusia menuju Tuhannya. Dan dengan cara inilah Engkau mengundangku, ya Rabb. Terimakasih, aku tau semua caraMu sungguh sempurna.
Sebuah hal baru untukku bahwa umroh pun bisa dilakukan dengan backpacker. Dari segi biaya tentu lebih terjangkau, tp saya rasa ada sesuatu yg hilang dr perjalanan ini.
Atau mungkin sesuatu yg saya rasa hilang itu akan saya temukan ketika sudah sampai di tujuan.

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
For a pessimist, i am pretty optimistic! Penikmat senja yang fanatik film kartun plus gila novel-novel fantasi

Blogger templates

Blogger news

Blogroll