Minggu, 15 Mei 2016

Ditemani hujan


Ada masa yang terlewati,
Ada rindu yang tlah lalu.
Perlahan tapi pasti, langkahmu menghilang bersama hujan.

Sensasi dikala hujan selalu sama. Romantic. Bisa bikin galau, seneng, kasmaran, patah hati makin menjadi, pokoknya itulah. Hujan seperti menemani perasaan kita, jadi teman yang paling mengerti. Karna kadang kita cuma butuh didengar, ditemani, bukan yang lain.

Aku suka hujan. Suka aromanya, suara rintiknya, buliran air yang jatuh di kaca jendela atau jejaknya di atas daun-daun. Dan untuk merayakannya, selalu ada doa yang kuucap diantara rintik yang berjatuhan. Makin deras, makin deras.
Hujan itu romantis. Sangat romantis. Selalu ada perasaan atau memori yang muncul ketika kita sedang sendiri, merasakan hujan membawa aura melankolis kedalam diri kita. Hujan pun mulai membawaku terhanyut..

Rintiknya syahdu,
Dinginnya bernuansa sendu.
Dan aku, merindumu..

Sabtu, 07 Mei 2016

Throw back


Menyusuri kota Garut ada banyak kenangan terlintas.
Kenangan backpackeran bareng Isna, modal nekat, jauh, dan pingin. Mumpung ada waktu berdua.
Dan today, I am not in a good mood.
Ini perjalanan pertamaku kembali ke Jakarta setelah mudik long weekend kemarin. Yah, pertama. Naik bus.
I am totally in a bad mood.
Di dalem bus ini, Gapuraning Rahayu, seharga 95ribu rupiah, aku melihat Efisiensi dalam wajah yang lain.
Iya, ini bus bekas Efisiensi. Yang jauh dari standard Efisiensi, yang kondisinya udah gak terawat, AC mati, jok-joknya kumal, dsb. Kok bisa ya? Gap nya bisa jauh banget.
Padahal busnya sama gitu.
Ya Allah turunkan hujan plis..
Biar perjalanan ini sedikit berwarna.

Senin, 18 April 2016

Dalam kata jauh


Ada rindu diantara jarak,
Ada batas diantara kata,
Yang lalu pergi, kemudian berganti.

Ini cerita tentang seorang yang merantau. Jauh dari rumah, keluarga, jauh dari nyaman.
Tentang seseorang yang hatinya selalu resah. Berpikir apa yang akan terjadi besok, takut terjadi yang diluar dugaan. Tapi namanya hidup memang selalu penuh kejutan kan?
Kadang terlalu peduli anggapan orang, takut sendirian, gak nyaman karena gak jadi diri sendiri. Sampai kapan? Apa mungkin karena penyesuaian? Butuh waktu berapa lama untuk adaptasi?
Katanya independen. Ngakunya sih udah naik level dari survivor jadi fighter. Mana?
Itu aku. (Haha)

Tapi, bukankah Allah menjanjikan tidak akan menguji diluar batas mampu?
Atau situasinya sama dengan naik gunung. Aku selalu berdoa diberi pundak yang lebih kuat, bukannya beban yang ringan.
Semua tahu, pundak yang kuat akan mampu menopang beban berat.

Tapi, menjadi seorang fighter ternyata berat.
Mimpi itu mahal. Dibayar dengan waktu, dengan jarak.
Dalam satu kata: jauh.
Seberapa jauh lagi aku harus mengejar mimpi?
Dari survive, sampai fight, lalu apalagi?

Dalam kata jauh,
Ada ilusi tentang mimpi.
Kita bangun mimpi-mimpi itu setinggi gedung pencakar langit disini, di Jakarta.
Melangkah menjauh, kemudian berlari.

Selalu ada rindu untuk yang dipisahkan jarak.
Jangan ragu melangkah menjauh.
Akan ada keluarga baru ditempat baru.

Adakah yang tidak terpesona kata 'jauh'?
Awalnya aku.
Tapi tidak lagi. Aku sudah melangkah menjauh. Menukar waktu dan jarak, membeli mimpi.

Ikhtiar lalu tawakkal, mengikuti alur, jadi anak baik. Enjoy the process!

Senin, 04 April 2016

'Pulang'


Apakah setiap perjalanan pulang selalu menuntun kita ke Rumah? Apa jadinya kalo pulang itu bukan perjalanan menuju Rumah? Apa bisa disebut pulang?
Atau mungkin Rumah bagimu lebih dari satu. Bukan satu-satunya yg kau rindu.
Pulang jadi kata yang misterius.
Dan Rumah pun melengkapi kemisteriusannya.

Rumah bagiku bukan sekedar bangunan fisik.
Bukan warna temboknya, atapnya atau ruang-ruang bersekat yang aku rindu. Bukan.
Aku rindu sosok-sosok didalamnya. Rindu sosok menentramkan, membahagiakan, melengkapi bagian diriku yang hilang. Tempat kita berbagi tanpa kehilangan rasa aman, menjadi diri sendiri secara utuh.

Tapi aku mendadak takut.
Takut perjalanan merubah arah tujuanku. Takut tersesat menuju jalan pulang. Adakah yang akan menuntunku kembali? Atau, aku sendiri-lah yang harus menemukan jalanku?

Rumah. Magnet dari setiap perjalanan pulang. Sampai pada satu titik dimana kita menemukan ujung jalan yang selalu kita cari.
Pulang. Adalah sebuah perjalanan menyusuri sepanjang jalan yang melelahkan untuk kemudian menemukan titik terang.
Adalah sebuah perjalanan bagaimana menemukan 'rumah' dalam diri kita, dimanapun kapanpun apapun keadaannya. Karena sekali lagi, yang kita rindu bukanlah rumah secara fisik.
Tapi perasaan-perasaan yang muncul ketika kita merasa nyaman. Merasa 'kembali'.
Dan pulang adalah sebuah perjalanan yang mengantar kita menemukan rumah tanpa merasa tersesat. Karena tanpa melakukan perjalanan pun kita bisa merasa pulang, dengan menemukan 'rumah' dalam diri kita.

Jika aku berjalan pulang, bagaimana denganmu?

(menghibur diri, menyusuri pikiran yang mumet karena rindu rumah)

Minggu, 03 April 2016

Ada indah di setiap p(indah)


Mengapa pindah?
Kalau realita tidak sama dengan imaji.
Apa salah pindah? Tidak. Selama itu baik.
Haruskah pindah? Iya. Ada sesuatu yang indah di depan sana.
Bukankah ada indah di setiap pindah? Ya. Aku yakin.

Kamis, 24 Maret 2016

Kata senja..


Masih kebayang jelas diingatanku suasana senja di masjid nabawi, pun di masjidil haram yang gak pernah sepi dari orang-orang yang 'rebutan' masuk surga.
Termasuk aku.
Aku larut didalam sebuah gelombang penuh manusia mengelilingi pusat dunia. Ka'bah.
Disini, kata indah itu gak berguna.
Kenapa? Indah cuma sebuah kata ciptaan manusia. Ini semua jauh, sangat jauh dari kata indah. Apalah arti kata indah.
Ini sebuah pengalaman spiritual yang sangat luar biasa buatku.
Aku suka senja. Katanya, senja itu menyimpan banyak rahasia. Semacam rahasia langit yang disembunyikan dari penghuni bumi.
Halah, aku ini ngomong apa?
Eh tapi senja kala itu, aku sudah bicara pada Allah. Berbagi banyak hal tentang kesedihanku, kegembiraanku, rasa haru ku yg luar biasa besar setiap melihat Ka'bah, mimpi-mimpiku, semuanya. Aku tuntaskan ceritaku padaNya.
Dan Allah, seperti biasa sejak aku disini, di tanah suci ini, terasa sangat sangat sangat dekat.
Disinilah tempat seluruh manusia berpadu dalam dua wajah di depan Tuhannya, hitam dan putih.
Semua hitam tidak mencolok. Tidak terlihat perbedaan kami kaya atau kami miskin.
Semua putih, putih yang mententramkan karena tujuan kami memenuhi panggilanNya.
Dan aku, seperti kata senja jauh-jauh hari di sebuah negeri yang bermil-mil jaraknya dari haramain, akan menjadi seorang yang tidak lama lagi terbentur, terbentur, terbentur kemudian terbentuk.
Ya, tidak lama lagi.

Terimakasih ya Rabb atas panggilan menjadi tamu-Mu,

Saudi Arabia,
28 Februari - 9 Maret 2016

Momen paling indah seumur hidup.

Jumat, 11 Maret 2016

Surat untuk mamak bapak


Mak,pak
Ini perjalanan paling melow untukku yang kadang kalian banggakan sebagai perempuan kendel (berani).
Kenapa? Perjalananku menuju titik nol ini ternyata bukan juga perjalanan kalian. Benar2 perjalananku.
Tanpa kalian aku nelangsa.
Membayangkan kalian, kedua orang tuaku, jauh di negeri-negeri serba maju dengan orang-orang super dinamis.
Aku serius keder.
Aku serius ngrasa nggerus banget atine.
Gak tega. Takut kalian bingung, gak berani minta tolong karena malu atau lain hal. Sungguh kalo boleh memilih, inginku menemani perjalanan menuju titik nol kalian.
Dan aku hanya bisa berdoa, semoga Allah selalu memberi kemudahan dan kenikmatan beribadah kepada kalian. Jauhhhh lebih baik.
Amiiin
Apa yang aku tempuh udah jadi takdir. Umroh backpacker.
Aku udh gak asing lagi dengan gaya jalan backpacker. Tapi biasanya, implementasinya sih sekedar jalan-jalan. Bukan kaya sekarang yang memang diniatkan utk ibadah, more than traveling pointnya.
Ini perjalanan sakral. Perjalanan pribadi manusia menuju Tuhannya. Dan dengan cara inilah Engkau mengundangku, ya Rabb. Terimakasih, aku tau semua caraMu sungguh sempurna.
Sebuah hal baru untukku bahwa umroh pun bisa dilakukan dengan backpacker. Dari segi biaya tentu lebih terjangkau, tp saya rasa ada sesuatu yg hilang dr perjalanan ini.
Atau mungkin sesuatu yg saya rasa hilang itu akan saya temukan ketika sudah sampai di tujuan.

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
For a pessimist, i am pretty optimistic! Penikmat senja yang fanatik film kartun plus gila novel-novel fantasi

Blogger templates

Blogger news

Blogroll