Senin, 04 April 2016

'Pulang'


Apakah setiap perjalanan pulang selalu menuntun kita ke Rumah? Apa jadinya kalo pulang itu bukan perjalanan menuju Rumah? Apa bisa disebut pulang?
Atau mungkin Rumah bagimu lebih dari satu. Bukan satu-satunya yg kau rindu.
Pulang jadi kata yang misterius.
Dan Rumah pun melengkapi kemisteriusannya.

Rumah bagiku bukan sekedar bangunan fisik.
Bukan warna temboknya, atapnya atau ruang-ruang bersekat yang aku rindu. Bukan.
Aku rindu sosok-sosok didalamnya. Rindu sosok menentramkan, membahagiakan, melengkapi bagian diriku yang hilang. Tempat kita berbagi tanpa kehilangan rasa aman, menjadi diri sendiri secara utuh.

Tapi aku mendadak takut.
Takut perjalanan merubah arah tujuanku. Takut tersesat menuju jalan pulang. Adakah yang akan menuntunku kembali? Atau, aku sendiri-lah yang harus menemukan jalanku?

Rumah. Magnet dari setiap perjalanan pulang. Sampai pada satu titik dimana kita menemukan ujung jalan yang selalu kita cari.
Pulang. Adalah sebuah perjalanan menyusuri sepanjang jalan yang melelahkan untuk kemudian menemukan titik terang.
Adalah sebuah perjalanan bagaimana menemukan 'rumah' dalam diri kita, dimanapun kapanpun apapun keadaannya. Karena sekali lagi, yang kita rindu bukanlah rumah secara fisik.
Tapi perasaan-perasaan yang muncul ketika kita merasa nyaman. Merasa 'kembali'.
Dan pulang adalah sebuah perjalanan yang mengantar kita menemukan rumah tanpa merasa tersesat. Karena tanpa melakukan perjalanan pun kita bisa merasa pulang, dengan menemukan 'rumah' dalam diri kita.

Jika aku berjalan pulang, bagaimana denganmu?

(menghibur diri, menyusuri pikiran yang mumet karena rindu rumah)

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
For a pessimist, i am pretty optimistic! Penikmat senja yang fanatik film kartun plus gila novel-novel fantasi

Blogger templates

Blogger news

Blogroll