Senin, 03 Februari 2014

Pepermint dan anak suku Baduy


Ternyata gak cuma lagu yang bisa nyiptain kenangan. Benda apapun kadang bisa ngingetin kita sama sebuah momen.
Kayak benda kotak mungil pipih tipis transparan dengan rasa semriwing ini yang hampir gak pernah ketinggalan nemenin di tiap tripku. Pepermint.
Gak sengaja aku inget satu momen di perbatasan Baduy Luar - Baduy Dalam.
Kejadiannya udah cukup lama, hampir setahun yang lalu. Bulan februari. Aku inget banget, adalah sebuah keajaiban aku bisa sampe Baduy Dalam. Waktu itu, di Baduy lagi peringatan kawalu (semacem hari besar) yang dirayain selama 3 bulan. Dan orang non baduy dilarang masuk.
Karena kita jumlahnya sedikit, 4orang, jadilah kita diijinin masuk.
Nah pas trekking aku iseng makan ini permen.
Gak mungkin banget aku cuma makan sendiri sementara lainnya ngeliatin. Aku bagi-bagilah sama orang-orang suku Baduy sambil meragain cara makannya yang sedikit beda dari permen biasa.
"Gini loh, ambil, trus tempelin di lidah."
Mereka yang masih 'gumun' sama bentuk permennya yang mirip plastik, dibuat heran 'kok ada makanan macem ini'. Satu persatu dari mereka makan.
Ada anak suku Baduy yang aku tawarin juga. Diapun ikut nyobain.
Dan beberapa saat...
Dia sukses nangis!! Muka lucunya yang kotor basah air mata.
Ternyata dia kepedesan pepermint ku. Hahahaha
Itulah anak kecil. Gak takut resiko, selalu penasaran, berani nyoba hal baru. Dan kita yang makin tua, kadang-kadang butuh loh sikap begitunya anak kecil! ;)

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
For a pessimist, i am pretty optimistic! Penikmat senja yang fanatik film kartun plus gila novel-novel fantasi

Blogger templates

Blogger news

Blogroll